pejerukONLINE. Sebuah sepeda Onthel bergerak pelan ditengah terik matahari, sang pengayuh sepeda tua itu terlihat bersemangat walau keringat dingin bercucuran membasahi baju kaos yang dipakainya. Namanya pak Nasib, lelaki berusia 50 Tahun asal Lingkungan Pondok Prasi Kelurahan Bintaro.
Kayuhannya semakin lemah tatkala memasuki sebuah gang di lingkungan pejeruk bangket. Segerombolan anak-anak kecil sudah ramai menunggunya. Pak Nasib adalah seorang pedagang keliling yang menggunakan sepedanya sebagai alat jualan. Sebuah bak atau rombong dengan modifikasi ala kadarnya dibuatnya dibelakang sepeda onthel tuanya. Beraneka jenis barang tersusun rapi, dari mainan anak-anak hingga sembako bertumpuk menggoda terutama anak-anak. Seperti siang itu, anak-anak gang manalagi 11 sudah menanti kedatangannya.
Rutinitas jualan dengan sepeda onthel itu sudah hampir 10 tahun dilakoni pak Nasib, tak terbersit sedikitpun dalam benaknya untuk berhenti atau menyerah. "Hasilnya memang ndak seberapa pak," katanya saat ditanya oleh pejerukONLINE dan koran Swara Kampung, "tapi karena diusia saya yang sudah tua ini, sulit untuk mencari pekerjaan lain ya tetap saya jalani." lanjutnya. Karena kesabarannya, sekarang Pak nasib mendapatkan banyak langganan tetap untuk barang-barang jualannya.
Sedikit harapan memang sering muncul dibenaknya untuk mengganti sepedanya dengan motor agar lebih mudah dan cepat. Tapi hasil jualannya seringkali habis untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang saat ini bisa ia kuliahkan. "Mungkin nanti, tapi saat ini saya jalani dulu." katanya penuh makna dan harap. (Mukti)
Tidak ada komentar: