koran swara kampung

Rabu, 13 Maret 2013

AYAM BANGKOK THAILAND DI PEJERUK

pejerukONLINE.  Ada yang berbeda di Lingkungan Pejeruk Bangket kelurahan Pejeruk.  Disebuah rumah di gang Manalagi 11, ada suara riuh terdengar nyaring memecah pagi dari rumah pak Mukti.  Seorang pegawai hotel yang berternak ayam bangkok asli dari Thailand.

Usaha sampingan itu sudah digelutinya sejak tiga tahun yang lalu, awalnya Mukti tertarik karena ayam bangkok thailand pertumbuhannya sangat cepat dibandingkan dengan ayam kampung atau jenis lainnya.  "Selain cepat besar, harganyapun lebih mahal dan menjanjikan keuntungan yang lebih." kata pak Mukti disela-sela kesibukannya menyajikan makanan untuk ayam-ayamnya.

Bibit yang diperolehnya langsung dari Thailand lewat seorang pengusaha keturunan china yang bermukim di Mataram itu dibelinya dengan harga Rp.40.000'- per ekor.  Kini pak Mukti sudah memiliki 8 ekor indukan dan 20 ekor anak ayam.  Kualitas ayam bangkok yang dimiliki oleh pak Mukti diakui oleh seorang pembeli yang kebetulan sedang memilih bibit ayam di peternakannya.  Pembeli yang berasal dari Lombok Tengah itu merasa puas dengan hasil dari bibit yang sudah beberapa kali dibelinya dari pak Mukti. "Beda kok pak, dari bibit anak ayam bangkok yang lain.  Bibit dari Pak Mukti selain memang asli dari Thailand juga daya tahannya luar biasa." kata pak Wildan sambil memilih beberapa ekor bibit ayam.
 
Sambil membantu memilihkan bibit ayam, pak Mukti mengungkapkan harapannya agar usaha rumah tangga yang digelutinya saat ini bisa di berikan perhatian oleh pemerintah agar bisa dikembangkan.  "Karena, terus terang pak.  Usaha ini sangat menjanjikan." Kata pak Mukti pada pejerukONLINE.  [HF] 










Share this post
Comment With:
OR
The Choice is Yours!

Tidak ada komentar:

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© PEJERUK ONLINE
Designed by BlogThietKeCooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top