pejerukONLINE . Kurang lengkap rasanya kalau hidangan makan kita tanpa camilan yang satu ini. Renyah, gurih punya rasa bervariasi, tapi kebanyakan rasa ikan dan udang. Selain harganya yang murah camilan pendamping ini juga mudah untuk didapatkan karena banyaknya pengusaha yang membuatnya.
Salah satu pengusaha itu adalah Ibu Sutiarsih yang tinggal di Gang Jeruk Manis I warga RT.05 Linkungan Kebun Jeruk Baru. Walaupun masih berskala rumahan, namun usaha krupuk miliknya tetap masih bisa bersaing dengan usaha krupuk lainnya yang lebih besar. "Sekarang saya baru bisa menyediakan krupuk untuk wilayah seputaran Ampenan, tapi ada beberapa pelanggan dari Dasan Agung. " ungkap Ibu Sutiarsih kepada pejerukONLINE dan swara kampung beberapa waktu yang lalu saat berkunjung ketempatnya. Ibu Sutiarsih dibantu oleh beberapa orang tetangganya yang menjadi pegawainya, saat ini usaha krupuknya hanya mampu memproduksi krupuk 8 sampai 9 kg. "Dulu diawal-awal sih bisa sampai 25kg." jelasnya atas penurunan produksinya. Hal ini disebabkan selain karena harga bahan baku yang semakin mahal, juga persaingan dengan usaha sejenis yang semakin banyak dan besar. "Modal saya cuma sedikit mas." katanya yang diawal usahanya ibu Sutiarsih bermodalkan uang 500.000 ribu rupiah.
Walaupun usaha krupuk rumahannya mulai menurun produksinya, Ibu Sutiarsih masih bisa bersaing, hal itu karena krupuk buatannya mempunyai cita rasa tersendiri yang membuatnya mempunyai langganan tetap. "Dalam 1 kg tepung saya bisa mendapatkan penghasilan 40 sampai 50 ribu rupiah perhari." kata Ibu Sutiarsih yang sangat berharap sekali usaha krupuknya bisa mendapatkan bantuan modal baik dari pemerintah atau perbankan.
Kini, wanita yang 13 tahun ditinggal mati suaminya ini yang berasal dari Lombok Utara, tetap berusaha eksis dan bertahan dalam usaha camilan favorit masyarakat ini, bersama anaknya. Entah sampai kapan ia akan mampu bertahan dengan kemampuannya yang pas-pasan, dengan semakin banyaknya pengusaha bermodal besar yang juga tergiur untuk menggeluti usaha ini, seperti krupuk yang dibuatnya, Ibu Sutiarsih berharap usahanya makin renyah dan gurih. 
Tidak ada komentar: