pejerukONLINE. Sebuah mata air menyembur keluar dari bumi, di pinggiran kali jangkok yang membelah kota Mataram. Tepatnya di Lingkungan Pejeruk Abian. Yang pada saat itu warganya memang sedang dirundung kesusahan, akibat sulitnya mendapatkan air bersih.
Menyemburnya air dari mata air dipinggiran kali jangkok ini terjadi sekitar tahun 2000, fenomena alam ini jelas sangat membahagiakan warga masyarakat Lingkungan Pejeruk Abian. Karena mendapatkan berkah yang tak terhingga dan sangat diharapkan tersebut, wargapun yang sudah Haus akan air bersih, beramai-ramai mengambil air dari tempat tersebut. Melihat hal itu, kepala Lingkungan Pejeruk Abian saat itu. Bapak Nasrudin segera mengambil langkah-langkah antisipasi agar sumber mata air itu tidak rusak dan tercemar. Bersama warga masyarakat Lingkungan Pejeruk Abian, akhirnya diputuskan untuk membuat dan memasang sebuah pompa air manual agar proses pengambilan air bisa lebih mudah dan cepat.
Menyemburnya air dari mata air dipinggiran kali jangkok ini terjadi sekitar tahun 2000, fenomena alam ini jelas sangat membahagiakan warga masyarakat Lingkungan Pejeruk Abian. Karena mendapatkan berkah yang tak terhingga dan sangat diharapkan tersebut, wargapun yang sudah Haus akan air bersih, beramai-ramai mengambil air dari tempat tersebut. Melihat hal itu, kepala Lingkungan Pejeruk Abian saat itu. Bapak Nasrudin segera mengambil langkah-langkah antisipasi agar sumber mata air itu tidak rusak dan tercemar. Bersama warga masyarakat Lingkungan Pejeruk Abian, akhirnya diputuskan untuk membuat dan memasang sebuah pompa air manual agar proses pengambilan air bisa lebih mudah dan cepat.
Peristiwa ini juga ternyata mendapat perhatian dari pemerintah kota Mataram dan menyarankan untuk membangun tower yang bisa menampung semburan air ini, dan pada tahun 2001 Tower pun dibangun atas bantuan dari PU kota Mataram. Atas perjuangan Pak Masnun Kepala Lingkungan Pejeruk Abian saat ini, yang menggantikan pak Nasrudin, beserta masyarakat akhirnya berdirilah tower penampungan air yang tingginya sekitar 10 meter. "Kami mengeluarkan dana operasional Lingkungan Rp.3.500.000,"kata pak Masnun waktu ditemui oleh Swara Kampung dan PejerukOnline dirumah Pak Durahman salah satu warganya, "sebagai modal awal pembangunan Tower air ini." Lanjutnya.
Kini tower ini sudah berdiri dan bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat Pejeruk Abian, dan juga air bisa mengalir atas bantuan mesin scala kecil yang diberikan oleh Wali kota Mataram Bapak TGH. Ahyar Abduh. " Kami sekarang butuh bak penampungan satu lagi, karena bak yang satu sudah tidak bisa menampung. Apalagi kebutuhan warga akan air dari Tower ini semakin meningkat." ungkap kepala lingkungan pejeruk abian yang low profile dan memasyarakat ini.
Tower Air ini sekarang dikelola oleh Kepala Lingkungan Pejeruk Abian, dan warga dikenakan iuran Rp.10.000/bulan untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Kini tower yang berdiri kokoh ini sudah mampu memberikan kehidupan dan sebagai pelepas dahaga bagi lebih dari 380 KK dilingkungan Pejeruk Abian yang terbagi menjadi 5 RT.
Setelah lama merasakan kesusahan dan kesulitan akibat sulitnya mendapatkan air bersih, pantas kalau berdirinya Tower air ini bak mimpi yang menjadi kenyataan. Tinggal bagaimana masyarakat bisa menjaga kemurnian dan kebersihan mata air yang telah dianugerahkan Tuhan pada mereka, agar bisa terjaga dan terawat hingga anak cucu di lingkungan pejeruk abian bisa merasakannya. (Wg)
Setelah lama merasakan kesusahan dan kesulitan akibat sulitnya mendapatkan air bersih, pantas kalau berdirinya Tower air ini bak mimpi yang menjadi kenyataan. Tinggal bagaimana masyarakat bisa menjaga kemurnian dan kebersihan mata air yang telah dianugerahkan Tuhan pada mereka, agar bisa terjaga dan terawat hingga anak cucu di lingkungan pejeruk abian bisa merasakannya. (Wg)
Tidak ada komentar: