koran swara kampung

Minggu, 24 Maret 2013

WARUNG TERTUA DI PEJERUK

pejerukONLINERumah berpagar bambu itu masih berdiri, walau terkesan letih karena usianya yang hampir setengah abad.  Rumah yang sekaligus dijadikan warung itu, dimiliki oleh seorang ibu asal Kebon Jeruk Baru yang dulunya dikenal sebagai Kampung Repoq di Kelurahan Pejeruk.  Adalah Inak Saenah, sang pemilik yang memulai usaha warungnya sejak ribut-ribut tentang partai komunis. "Saya buka warung ini waktu ribut PKI itu." katanya pada pejerukONLINE.

Dengan modal awal 100 rupiah Inak Saenah membangun usahanya. Perkembangan zaman dilaluinya dengan sederhana dan bahkan sangat sederhana, begitu juga dagangannya.  Yang tetap seperti pada awal inak saenah membukanya.  Perubahan terjadi hanya pada model dan jenis dagangannya, selain itu tidak ada perubahan sama sekali.  Bahkan gaya bangunan dan interior warungnya, tetap seperti itu.  Interior dari kayu dan bambu tetap dipertahankannya, karena kurangnya modal.

Dan diusia warungnya yang hampir setengah abad ini,   Inak Saenah tak lagi mampu menyediakan barang dagangan karena kurangnya modal tadi serta ketidak mampuannya memanage hasil usahanya, "bagaimana bisa kita atur pak, kalo hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Malahan kurang."ujarnya saat ditanya hasil usahanya. 

Kini, warungnya lebih banyak diisi barang titipan orang untuk dijualkan, sehingga keuntungannyapun semakin sedikit.  Untuk menyikapi hal tersebut, inak saenahpun menambah pelayanan ekstra di warungnya yang didaulat oleh warga pejeruk sebagai warung tertua di Pejeruk.  Yaitu dengan menyediakan pelayanan menyajikan mie dan kopi. Alhasil, warung tertua inak saenah inipun terlihat makin semarak dan ramai pengunjung.  Terutama dari kalangan remaja.  "warung inak saenah ini sudah jadi base camp kami." kata Ojik salah seorang pemuda di RT 4 lingkungan kebon jeruk baru.  

Wajah tua inak saenah dan suaminya yang mantan kusir Dokar (transportasi lokal) Amaq Rasat seakan mewakili wajah buram masyarakat bersama warungnya, namun semua itu tidak terpikirkan oleh mereka.  Kemampuan mereka untuk tetap bertahan dengan keadaan ala kadarnya adalah satu hal yang luar biasa ditengah keadaan ekonomi yang makin sulit.  Hanya wajah-wajah ceria dan segar dari pelanggannya yang kebanyakan anak-anak mudalah yang membuat hidup sepasang kakek nenek ini lebih bersemangat.  "tapi anak-anak muda ini kebanyakan sering ngutang pak."keluh Inak Saenah sambil tersenyum manis semanis kopi hangat yang disajikannya untuk pejerukONLINE. [Rahmad]  

Share this post
Comment With:
OR
The Choice is Yours!

1 komentar:

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© PEJERUK ONLINE
Designed by BlogThietKeCooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top